Selasa, 29 November 2016

Dasar Komponen Elektronika

Andi Hermawan

Hei Hallo Temen-temen
Temen-temen yang saat ini sedang menekuni bidang Teknik Elektro, kalian harus mengetahui dasar dari teknik elektro, yaitu komponen. Komponen adalah bahan dasar dari rangkaian-rangkaian listrik yang ada. Sehingga temen-temen harus memahami tentang Komponen-komponen dasar teknik elektro.
Berikut adalah pembahasan tentang komponen-komponen teknik elektro
Komponen elektronika adalah elemen terkecil dalam suatu rangkaian listrik. Komponen dibuat dengan fungsi dan karakteristik yang berbeda berdasarkan standart yang telah ditetapkan. Dalam rangkaian elektronika pada umumnya terdiri dari komponen aktif dan komponen pasif. Tipe dan nilai yang melekat pada suatu komponen elektronika memberikan arti jenis dan nilai yang menggambarkan karakteristiknya.
Komponen dasar teknik elektro sebagai berikut.

1. Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang digunakan untuk menghambat aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika. Fungsi resistor yaitu sebagai resistif atau penghambat, resistor termasuk salah satu komponen elektronika dalam kategori komponen pasif. Satuan atau nilai resistansi suatu resistor disebut Ohm dan dilambangkan dengan simbol Omega (Ω). Sesuai hukum Ohm bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Semua nilai resistor sangat penting untuk diketahui oleh perancang rangkaian elektronika karena itu, produsen resistor selalu mencantumkan dalam kemasan resistor tersebut.

Gambar 1 Resistor dengan kode warna

           a.       Kode warna resistor
Cicin warna yang terdapat pada resistor terdiri dari 4, 5 dan 6 ring warna. Dari cicin warna yang terdapat dari suatu resistor tersebut memiliki arti dan nilai dimana nilai resistansi resistor dengan kode warna yaitu :


Gambar 2 Kode warna cincin resistor
  • Resistor dengan 4 cincin warna 
Resistor dengan 4 cincin berarti memiliki nilai cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, cincin warna ke 3 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warna ke 4 menunjukan nilai toleransi resistor.
Contoh :
Tertera warna Merah(2), hijau(5), jingga(x103), emas(5%)
Berarti nilai resistor tersebut adalah sebesar 25000 dengan toleransi 5%
  • Resistor dengan 5 cincin kode warna
Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka, cincin kode warna ke 4 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warna ke 5 menunjukan nilai toleransi resistor.
Contoh :
Tertera warna kuning(4), biru(6), hitam(0), jingga(x103), coklat(1%)
Berarti nilai resistor tersebut adalah sebesar 460000 dengan toleransi 1%
  • Resistor dengan 6 cincin warna
Resistor dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama dengan resistor dengan 5 cincin warna dalam menentukan nilai resistansinya. Cincin ke 6 menentukan coefisien temperatur yaitu temperatur maksimum yang diizinkan untuk resistor tersebut.
Contoh :
Tertera warna merah(2), ungu (7), biru(6), hitam(x100), gold(5%), coklat(100ppm)
Berarti nilai resistor tersebut adalah sebesar 276 dengan toleransi 5% dan koefisien temperaturnya 100ppm


 2.  Kapasitor
Kapasitor (Condensator) adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam sementara waktu dengan satuannya adalah Farad. Satuan Kapasitor tersebut diambil dari nama penemunya yaitu Michael Faraday (1791) yang berasal dari Inggris. Selain farad juga terdapat satuan yang lebih kecil yaitu mikrofarad dan pikofarad.

Gambar 3 simbol dan bentuk kapasitor

Jenis-jenis kapasitor yaitu
  • Kapasitor keramik
Kapasitor Keramik adalah Kapasitor yang Isolatornya terbuat dari Keramik dan berbentuk bulat tipis ataupun persegi empat. Kapasitor Keramik tidak memiliki arah atau polaritas, jadi dapat dipasang bolak-balik dalam rangkaian Elektronika. Pada umumnya, Nilai Kapasitor Keramik berkisar antara 1pf sampai 0.01µF
  • Kapasitor polyester
Kapasitor Polyester adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Polyester dengan bentuk persegi empat. Kapasitor Polyester dapat dipasang terbalik dalam rangkaian Elektronika (tidak memiliki polaritas arah)
  • Kapasitor kertas
Kapasitor Kertas adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Kertas dan pada umumnya nilai kapasitor kertas berkisar diantara 300pf sampai 4µF. Kapasitor Kertas tidak memiliki polaritas arah atau dapat dipasang bolak balik dalam Rangkaian Elektronika
  • Kapasitor mika
Kapasitor Mika adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari bahan Mika. Nilai Kapasitor Mika pada umumnya berkisar antara 50pF sampai 0.02µF. Kapasitor Mika juga dapat dipasang bolak balik karena tidak memiliki polaritas arah
  • Kapasitor elektrolit
Kapasitor Elektrolit adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari Elektrolit (Electrolyte) dan berbentuk Tabung / Silinder. Kapasitor Elektrolit atau disingkat dengan ELCO ini sering dipakai pada Rangkaian Elektronika yang memerlukan Kapasintasi (Capacitance) yang tinggi. Kapasitor Elektrolit yang memiliki Polaritas arah Positif (-) dan Negatif (-) ini menggunakan bahan Aluminium sebagai pembungkus dan sekaligus sebagai terminal Negatif-nya.
  • Kapasitor tantalum
Kapasitor Tantalum juga memiliki Polaritas arah Positif (+) dan Negatif (-) seperti halnya Kapasitor Elektrolit dan bahan Isolatornya juga berasal dari Elektrolit. Disebut dengan Kapasitor Tantalum karena Kapasitor jenis ini memakai bahan Logam Tantalum sebagai Terminal Anodanya (+). Kapasitor Tantalum dapat beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dibanding dengan tipe Kapasitor Elektrolit lainnya dan juga memiliki kapasintansi yang besar tetapi dapat dikemas dalam ukuran yang lebih kecil .

3.  Dioda
Dioda adalah komponen aktif yang memiliki dua kutub dan bersifat semikonduktor. Dioda dapat dialiri arus listrik ke satu arah dan menghambat arus dari arah sebaliknya. Dioda berasal dari pendekatan kata dua elektroda yaitu anoda dan katoda. Dioda semikonduktor hanya melewatkan arus searah saja (forward), sehingga banyak digunakan sebagai komponen penyearah arus. Secara sederhana sebuah dioda bisa kita asumsikan sebuah katup, dimana katup tersebut akan terbuka manakala air yang mengalir dari belakang katup menuju kedepan, sedangkan katup akan menutup oleh dorongan aliran air dari depan katup.

Fungsi Dioda

  • Sebagai penyearah, untuk dioda bridge
  • Sebagai penstabil tegangan (voltage regulator), untuk dioda zener
  • Pengaman / sekering
  • Sebagai rangkaian clipper, yaitu untuk memangkas / membuang level sinyal yang ada di atas atau di bawah level tegangan tertentu.
  • Sebagai rangkaian clamper, yaitu untuk menambahkan komponen DC kepada suatu sinyal AC
  • Sebagai pengganda tegangan.
  • Sebagai indikator, untuk LED (light emiting diode)
  • Sebagai sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian power amplifier
  • Sebagai sensor cahaya, untuk dioda photo
  • Sebagai rangkaian VCO (voltage controlled oscilator), untuk dioda varactor

Jenis-jenis dioda

  • Dioda standart
Dioda jenis ini ada dua macam yaitu silikon dan germanium. Dioda silikon mempunyai tegangan maju 0.6 V sedangkan dioda germanium 0.3 V. Dioda jenis ini mempunyai beberapa batasan tertentu tergantung spesifikasi. Batasan batasan itu seperti batasan tegangan reverse, frekuensi, arus, dan suhu. Tegangan maju dari dioda akan turun 0.025 V setiap kenaikan 1 derajat dari suhu normal
  • Dioda LED
Dioda jenis ini mempunyai lapisan fosfor yang bisa memancarkan cahaya saat diberi polaritas pada kedua kutubnya. LED mempunyai batasan arus maksimal yang mengalir melaluinya. Diatas nilai tersebut dipastikan umur led tidak lama. Jenis led ditentukan oleh cahaya yang dipancarkan. Seperti led merah, hijau, biru, kuning, oranye, infra merah dan laser diode
  • Dioda zener
Fungsi dari dioda zener adalah sebagai penstabil tegangan. Selain itu dioda zener juga dapat dipakai sebagai pembatas tegangan pada level tertentu untuk keamanan rangkaian. Karena kemampuan arusnya yang kecil maka pada penggunaan dioda zener sebagai penstabil tegangan untuk arus besar diperlukan sebuah buffer arus. Dioda zener dibias mundur (reverse)
  • Photo dioda
Dioda photo merupakan jenis komponen peka cahaya. Dioda ini akan menghantar jika ada cahaya yang mauk dengan intensitas tertentu. aplikasi dioda photo banyak pada sistem sensor cahaya (optical). Contoh : pada optocoupler dan optical pick-up pada sistem CD
  • Dioda varactor
Kelebihan dari dioda ini adalah mampu menghasilkan nilai kapasitansi tertentu sesuai dengan besar tegangan yang diberikan kepadanya. Dengan dioda ini maka sistem penalaan digital pada sistem transmisi frekuensi tinggi mengalami kemajuan pesat, seperti pada radio dan televisi.


Begitulah sedikit bahasan Seputar Dunia Elektro tentang komponen dasar elektro. Eeeiittzzz jangan puas dulu, masih banyak komponen-komponen yang harus temen-temen ketahui .
Sekian Bahasan kali ini . Terima Kasih. Jangan Lupa Senyum ^_^

Sumber Lain :
  1. Universitas Negeri Malang
  2. Teknik Elektro Universitas Negeri Malang




0 komentar:

Posting Komentar

Coprights @ 2016, Blogger Templates Designed By Andi Hermawan|