PENDAHULUAN
Pada bagian ini dipaparkan latar belakang, rumusan
masalah dan manfaat.
Latar Belakang
Lampu merupakan salah satu komponen penting dalam
penerangan didalam maupun diluar ruangan. Lampu memberikan manfaat yang sangat
besar khususnya pada malam hari. Teknologi lampu dalam memberikan pencahayaan
saat ini telah banyak membantu aktifitas masyarakat melakukan pekerjaan
sehari-hari.
Karena peranan lampu sangat penting, banyak industri menciptakan berbagai
macam produk dan merek lampu dari yang harga murah sampai yang mahal. Lampu
yang sering digunakan saat ini adalah lampu neon dan lampu pijar. Pada lampu
neon daya yang dikeluarkan
kecil tetapi memberikan intensitas cahaya yang besar, sedangkan
lampu pijar intensitas cahaya yang dihasilkan sesuai dengan daya yang dikeluarkan. Selain itu, lampu pijar juga dapat
diatur besar kecilnya daya dan intensitas cahayanya dengan mengubah arus yang
mengalir pada lampu.
Dengan
paparan diatas penulis ingin membuat alat yang dapat mengatur intensitas cahaya
dengan mengubah nilai arusnya. Pembuat ini adalah pengembangan dari rangkaian
lampu dimmer
yang dapat merubah intensitas cahaya lampu pijar yang dioperasikan secara
manual. Pada kesempatan ini penulis akan merancang alat ukur dan pengatur
intensitas cahaya. Alat yang dimaksud adalah “ sistem kendali intensitas cahaya untuk
lampu pijar.”
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, rumusan masalah
makalah ini sebagai berikut.
1) Apa
yang dimaksud pengatur intensitas cahaya?
2) Bagaimana
rancangan alat kendali intensitas
cahaya untuk lampu pijar?
3) Bagaimana
prinsip kerja alat kendali intensitas cahaya untuk lampu pijar?
Manfaat
Dengan penulisan makalah itu diharapkan mendapat
manfaat.
1. Mengetahui
konsep pengaturan intensitas cahaya
2. Mengetahui
perancangan alat kendali intensitas cahaya untuk lampu pijar
3. Memahami
prinsip kerja alat kendali intensitas cahaya untuk lampu pijar
PEMBAHASAN
Pada bagaian ini dipaparkan
pengertian pengatur intensitas cahaya, rancangan alat kendali intensitas cahaya
untuk lampu pijar, dan prinsip kerja alat kendali intensitas cahaya.
Pengertian
Pengatur Intensitas Cahaya
Pengertian pengatur intensitas
cahaya adalah suatu pengatur cahaya, kecerahan cahaya yang berasal dari lampu
pijar. Pengaturan intensitas cahaya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, pada
suatu ruangan biasanya membutuhkan kecerahan dan suhu tertentu. Apabila
intensits cahaya dapat diatur maka ruangan yang diterangi dapat memberikan
kenyamanan kepada pengguna. Daya yang dibutuhkan menurut SNI (Standart Nasional Indonesia) pada
ruangan kantor atau industry adalah 15 watt/m2,
sedangkan untuk penerangan rumah daya tidak melebihi 10 watt/m2. Untuk
mengetahui berapa lampu yang digunakan pada ruangan, dapat dihitung dengan
rumus faktor utilitas ruangan.
Dimana: N
= Jumlah armature
125 = Faktor perencanaan
E = Panjang penerang (Lux)
L = Panjang ruangan (meter)
W = Lebar ruangan (meter)
= Flux
cahaya (lumen)
= Efisiensi armature (%)
= Faktor intensitas
cahaya (%)
Intensitas cahaya adalah suatu ukuran energi radiasi yang
dipancarkan oleh benda elektronik dan matahari. Jumlah cahaya yang dipancarkan
oleh suatu sumber cahaya setiap detik disebut flux cahaya dengan satuan lumen.
Dengan mengetahui flux cahaya, kita dapat mengatur intesitas penerangan dengan
cara luminasi, yaitu ukuran terang atau gelapnya benda. Intensitas cahaya yang
sesuai dengan kegunaan ruangan harus dalam perawatan terus-menerus, sehingga
ruangan dapat digunakan dengan semaksimal mungkin dengan perencanaan serta
perhitungan yang tepat.
Parameter perencanaan untuk perhitungan penerangan
ruang di pengaruhi oleh dimensi ruangan, kualitas cahaya, jenis lampu, dan warna
ruang. ”Cahaya keluaran dari sebuah luminasi
akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia pemakaian karena terjadinya
akumulasi debu dan kotoran pada lampu dan filter. Disamping itu, kondisi
dekorasi gedung juga bertambah buruk dengan bertambahnya waktu yang berakibat
semakin banyaknya flux cahaya yang diserap oleh dinding dan langit-langit
bangunan”(Trevor. 2004 : 173).
Rancangan Alat
Kendali Intensitas Cahaya
Rancangan alat sistem kendali intensitas
cahaya ini yaitu dengan mengatur arus (I) yang masuk pada lampu pijar. Arus pada lampu pijar akan
mengalir sesuai dengan daya lampu. Dalam mengatur sebuah arus yang mengalir
kesuatu beban maka digunakan lampu dimmer.
Perancangan lampu dimmer
hanya disambung secara seri dengan lampu pijar.
Lampu dimmer adalah sebuah alat
untuk mengukur besar kecilnya arus yang masuk menuju lampu pijar. Komponen yang
ada didalam lampu dimmer
yaitu potensiometer, TRIAC BT138, DIAC BR100, Resistor 1K, dan Kapasitor.
Komponen TRIAC berfungsi untuk mengatur besar tegangan AC yang masuk ke perangkat lampu,
sementara DIAC dan Potensiometer berfungsi untuk membias TRIAC sehingga dapat
menentukan titik on dan titik off pada komponen TRIAC itu. Lampu dimmer ini hanya cocok
untuk dipakai lampu pijar saja, jika menggunakan lampu neon atau TL, dan juga
lampu hemat energi,
rangkaian ini tidak bisa bekerja
secara sempurna. Bahkan, lampu dimmer
akan mengalami kerusakan pada rangkaian
dimmer tersebut.
Lampu dimmer merupakan alat elektronik yang sering
digunakan pada ruangan yang membutuhkan pencahayaan yang khusus. Pemasangan
lampu dimmer ini harus sesuai dengan standart pemasangan instalasi. “Peraturan
IEE terkait dengan penempatan peralatan listrik yang terpasang pada posisi yang
tetap yaitu bahwa material disekeliling atau sekitar peralatan tersebut tidak
boleh dalam resiko kerusakan yang diakibatkatkan oleh panas yang
muncul”(Brian.2004:54).
Prinsip Kerja
Alat Kendali Intensitas Cahaya
Alat pengendali intensias cahaya lampu
ini menggunakan perangkat lampu dimmer. intensitas cahaya
pada rangkaian lampu dimmer dengan TRIAC ini dikontrol dengan cara mengatur
arus yang diberikan ke lampu melalui TRIAC. Secara teknis pengontrolan
intensitas cahaya lampu dilakukan dengan mengatur tuas TRIAC melaluli DIAC dari
output pembagi tegangan potensiometer. Semakin tinggi tegangan yang diberikan
ke gate TRIAC maka arus yang diberikan ke beban akan semakin besar pula
intensitas cahaya.
Intensitas cahaya
dapat dikendalikan melalui lampu dimmer dengan mengatur arus yang melalui
rangkaian. Lampu dimmer tidak selalu bekerja dengan baik, melainkan harus
diperiksa keefektifan dengan menggunakan AVOmeter. Arus listrik sangat
berbahaya bagi suatu rangkaian apabila tidak memiliki pengaman arus. “Kondisi arus
lebih perlu diproteksi untuk menghindari kerusakan pada konduktor dan
peralatan-peralatan dalam suatu rangkaian”(Brian.2004:80).
PENUTUP
Pada bagian ini memaparkan kesimpulan dan saran
perancangan alat pengatur intensitas cahaya untuk lampu pijar.
Kesimpulan
Dari paparan dan penjelasan diatas,
maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sesuai dengan makalah “ Perancangan Alat
Pengatur Intensitas Cahaya Untuk Lampu Pijar”. Suatu intensitas cahaya dapat
diatur dan dikendalikan sehingga pengguna daya pada lampu pijar dapat
dikendalikan.
Dengan menggunakan lampu dimmer, arus yang mengalir
menuju lampu pijar dapat diatur sesuai kebutuhan. Lampu dimmer teriri dari atas
beberapa komponen yaitu potensiometer, TRIAC BT138, DIAC 100, Resistor 1K dan
Kapasitor. Masing-masing komponen yang terdapat pada lampu dimmer memiliki fungsi
yang berbeda, terutama TRIAC yang berfungsi untuk mengatur besaran tegangan AC yang masuk ke perangkat lampu. Jadi
prinsip kerja alat pengatur intensitas cahaya pada lampu pijar adalah
menggunakan lampu dimmer
untuk mengatur arus yang mengalir pada lampu pijar.
Saran
Menyadari bahwa penulisan masih jauh
dari kata sempurna. Kedepannya penulis akan lebih fokus dan lebih detail
dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih
banyak.
DAFTAR RUJUKAN
Thevor. Rangkaian Listrik Lanjut. Erlangga. 2004
Brian Scaddan. Instalasi Listrik Rumah Tangga. Erlangga.
2004
http://skemarangkaianpcb.com/rangkaian-lampu-dimmer-dengan-triac/ tentang prinsip kerja lampu dimmer untuk
lampu pijar. Diakses pada 1 November 2016
0 komentar:
Posting Komentar