Hei Hallo
Temen-temen
Temen-temen yang saat ini sedang menekuni bidang Teknik Elektro, kalian harus mengetahui dasar dari teknik elektro, yaitu komponen. Komponen adalah bahan dasar dari rangkaian-rangkaian listrik yang ada. Sehingga temen-temen harus memahami tentang Komponen-komponen dasar teknik elektro.
Temen-temen yang saat ini sedang menekuni bidang Teknik Elektro, kalian harus mengetahui dasar dari teknik elektro, yaitu komponen. Komponen adalah bahan dasar dari rangkaian-rangkaian listrik yang ada. Sehingga temen-temen harus memahami tentang Komponen-komponen dasar teknik elektro.
Berikut adalah pembahasan tentang komponen-komponen teknik
elektro
Komponen elektronika adalah elemen
terkecil dalam suatu rangkaian listrik. Komponen dibuat dengan fungsi dan
karakteristik yang berbeda berdasarkan standart yang telah ditetapkan. Dalam
rangkaian elektronika pada umumnya terdiri dari komponen aktif dan komponen
pasif. Tipe dan nilai yang melekat pada suatu komponen elektronika memberikan
arti jenis dan nilai yang menggambarkan karakteristiknya.
Komponen dasar teknik elektro sebagai berikut.
1. Resistor
Resistor
adalah komponen elektronika yang digunakan untuk menghambat aliran listrik yang
mengalir dalam suatu rangkain elektronika. Fungsi resistor yaitu sebagai
resistif atau penghambat, resistor termasuk salah satu komponen elektronika
dalam kategori komponen pasif. Satuan atau nilai resistansi suatu resistor
disebut Ohm dan dilambangkan dengan simbol Omega (Ω). Sesuai hukum Ohm bahwa
resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya.
Semua nilai resistor sangat penting untuk diketahui oleh perancang rangkaian elektronika
karena itu, produsen resistor selalu mencantumkan dalam kemasan resistor
tersebut.
Gambar 1
Resistor dengan kode warna
Cicin warna
yang terdapat pada resistor terdiri dari 4, 5 dan 6 ring warna. Dari cicin
warna yang terdapat dari suatu resistor tersebut memiliki arti dan nilai dimana
nilai resistansi resistor dengan kode warna yaitu :
Gambar 2 Kode warna cincin resistor
- Resistor dengan 4 cincin warna
Resistor
dengan 4 cincin berarti memiliki nilai cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit
angka, cincin warna ke 3 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warna ke
4 menunjukan nilai toleransi resistor.
Contoh :
Tertera
warna Merah(2), hijau(5), jingga(x103), emas(5%)
Berarti
nilai resistor tersebut adalah sebesar 25000Ω dengan
toleransi 5%
- Resistor dengan 5 cincin kode warna
Maka cincin
ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka, cincin kode warna ke 4 merupakan
faktor pengali kemudian cincin kode warna ke 5 menunjukan nilai toleransi resistor.
Contoh :
Tertera
warna kuning(4), biru(6), hitam(0), jingga(x103), coklat(1%)
Berarti
nilai resistor tersebut adalah sebesar 460000Ω dengan
toleransi 1%
- Resistor dengan 6 cincin warna
Resistor
dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama dengan resistor dengan 5 cincin warna
dalam menentukan nilai resistansinya. Cincin ke 6 menentukan coefisien
temperatur yaitu temperatur maksimum yang diizinkan untuk resistor tersebut.
Contoh :
Tertera
warna merah(2), ungu (7), biru(6), hitam(x100), gold(5%),
coklat(100ppm)
Berarti
nilai resistor tersebut adalah sebesar 276Ω dengan
toleransi 5% dan koefisien temperaturnya 100ppm
2. Kapasitor
Kapasitor (Condensator) adalah Komponen
Elektronika Pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam sementara
waktu dengan satuannya adalah Farad. Satuan Kapasitor tersebut diambil dari
nama penemunya yaitu Michael Faraday (1791) yang berasal dari Inggris. Selain
farad juga terdapat satuan yang lebih kecil yaitu mikrofarad dan pikofarad.
Gambar 3 simbol dan bentuk kapasitor
Jenis-jenis kapasitor yaitu
- Kapasitor keramik
Kapasitor Keramik adalah
Kapasitor yang Isolatornya terbuat dari Keramik dan berbentuk bulat tipis
ataupun persegi empat. Kapasitor Keramik tidak memiliki arah atau polaritas,
jadi dapat dipasang bolak-balik dalam rangkaian Elektronika. Pada umumnya,
Nilai Kapasitor Keramik berkisar antara 1pf sampai 0.01µF
- Kapasitor polyester
Kapasitor Polyester adalah
kapasitor yang isolatornya terbuat dari Polyester dengan bentuk persegi empat.
Kapasitor Polyester dapat dipasang terbalik dalam rangkaian Elektronika (tidak
memiliki polaritas arah)
- Kapasitor kertas
Kapasitor Kertas adalah kapasitor
yang isolatornya terbuat dari Kertas dan pada umumnya nilai kapasitor kertas
berkisar diantara 300pf sampai 4µF. Kapasitor Kertas tidak memiliki polaritas
arah atau dapat dipasang bolak balik dalam Rangkaian Elektronika
- Kapasitor mika
Kapasitor Mika adalah kapasitor
yang bahan Isolatornya terbuat dari bahan Mika. Nilai Kapasitor Mika pada
umumnya berkisar antara 50pF sampai 0.02µF. Kapasitor Mika juga dapat dipasang
bolak balik karena tidak memiliki polaritas arah
- Kapasitor elektrolit
- Kapasitor tantalum
Kapasitor Tantalum juga memiliki
Polaritas arah Positif (+) dan Negatif (-) seperti halnya Kapasitor Elektrolit
dan bahan Isolatornya juga berasal dari Elektrolit. Disebut dengan Kapasitor
Tantalum karena Kapasitor jenis ini memakai bahan Logam Tantalum sebagai
Terminal Anodanya (+). Kapasitor Tantalum dapat beroperasi pada suhu yang lebih
tinggi dibanding dengan tipe Kapasitor Elektrolit lainnya dan juga memiliki
kapasintansi yang besar tetapi dapat dikemas dalam ukuran yang lebih kecil .
3. Dioda
Dioda adalah
komponen aktif yang memiliki dua kutub dan bersifat semikonduktor. Dioda dapat
dialiri arus listrik ke satu arah dan menghambat arus dari arah sebaliknya. Dioda berasal
dari pendekatan kata dua elektroda yaitu anoda dan katoda. Dioda
semikonduktor hanya melewatkan arus searah saja (forward), sehingga banyak
digunakan sebagai komponen penyearah arus. Secara sederhana sebuah dioda bisa
kita asumsikan sebuah katup, dimana katup tersebut akan terbuka manakala air
yang mengalir dari belakang katup menuju kedepan, sedangkan katup akan menutup
oleh dorongan aliran air dari depan katup.
Fungsi Dioda
- Sebagai penyearah, untuk dioda bridge
- Sebagai penstabil tegangan (voltage regulator), untuk dioda zener
- Pengaman / sekering
- Sebagai rangkaian clipper, yaitu untuk memangkas / membuang level sinyal yang ada di atas atau di bawah level tegangan tertentu.
- Sebagai rangkaian clamper, yaitu untuk menambahkan komponen DC kepada suatu sinyal AC
- Sebagai pengganda tegangan.
- Sebagai indikator, untuk LED (light emiting diode)
- Sebagai sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian power amplifier
- Sebagai sensor cahaya, untuk dioda photo
- Sebagai rangkaian VCO (voltage controlled oscilator), untuk dioda varactor
Jenis-jenis dioda
- Dioda standart
Dioda jenis ini ada dua macam
yaitu silikon dan germanium. Dioda silikon mempunyai tegangan maju 0.6 V
sedangkan dioda germanium 0.3 V. Dioda jenis ini mempunyai beberapa batasan
tertentu tergantung spesifikasi. Batasan batasan itu seperti batasan tegangan
reverse, frekuensi, arus, dan suhu. Tegangan maju dari dioda akan turun 0.025 V
setiap kenaikan 1 derajat dari suhu normal
- Dioda LED
Dioda jenis ini mempunyai lapisan
fosfor yang bisa memancarkan cahaya saat diberi polaritas pada kedua kutubnya.
LED mempunyai batasan arus maksimal yang mengalir melaluinya. Diatas nilai
tersebut dipastikan umur led tidak lama. Jenis led ditentukan oleh cahaya yang
dipancarkan. Seperti led merah, hijau, biru, kuning, oranye, infra merah dan
laser diode
- Dioda zener
Fungsi dari dioda zener adalah
sebagai penstabil tegangan. Selain itu dioda zener juga dapat dipakai sebagai
pembatas tegangan pada level tertentu untuk keamanan rangkaian. Karena
kemampuan arusnya yang kecil maka pada penggunaan dioda zener sebagai penstabil
tegangan untuk arus besar diperlukan sebuah buffer arus. Dioda zener dibias
mundur (reverse)
- Photo dioda
Dioda photo merupakan jenis
komponen peka cahaya. Dioda ini akan menghantar jika ada cahaya yang mauk
dengan intensitas tertentu. aplikasi dioda photo banyak pada sistem sensor
cahaya (optical). Contoh : pada optocoupler dan optical pick-up pada sistem CD
- Dioda varactor
Kelebihan dari dioda ini adalah
mampu menghasilkan nilai kapasitansi tertentu sesuai dengan besar tegangan yang
diberikan kepadanya. Dengan dioda ini maka sistem penalaan digital pada sistem
transmisi frekuensi tinggi mengalami kemajuan pesat, seperti pada radio dan
televisi.
Begitulah sedikit bahasan Seputar Dunia Elektro tentang komponen dasar elektro. Eeeiittzzz jangan puas dulu, masih banyak komponen-komponen yang harus temen-temen ketahui .
Sekian Bahasan kali ini . Terima Kasih. Jangan Lupa Senyum ^_^
Sumber Lain :
0 komentar:
Posting Komentar