Modul RL dengan Resistor
BAB I DASAR TEORI
A.
ALAT
UKUR
a. Multimeter
Multimeter
atau sering disebut pula multitester atau avometer. Multimeter merupakan alat
ukur yang biasa dipakai untuk menguji komponen elektronika, baik mengukur
besaran listrik maupun menguji keadaan komponen seperti untuk mengukur besar
resistansi (tahanan), tegangan AC (Alternating Current), tegangan DC (Direct
Current), dan arus DC. Sebagai penunjuk besaran, multimeter ada yang menggunakan
jarum dan ada yang menggunakan display angka. Alat ini dilengkapi dengan dua
kabel penyidik yang berwarna masing-masing merah dan hitam. Untuk dapat
bekerja, multimeter memerlukan sumber listrik berupa battery. Dalam penyimpanan
yang cukup lama, battery ini harus dilepaskan. Saat ini dikenal dua jenis
multimeter yaitu multimeter analog dan digital.
Multimeter Analog lebih banyak dipakai untuk kegunaan
sehari-hari, seperti para tukang servis TV,komputer,dll kebanyakan menggunakan
jenis yang analog ini. Kelebihannya adalah mudah dalam pembacaannya dengan
tampilan yang lebih simple. Sedangkan kekurangannya adalah akurasinya rendah,
jadi untuk pengukuran yang memerlukan ketelitian tinggi sebaiknya menggunakan multimeter
digital.
Multimeter
Digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika
dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki tambahan-tambahan satuan
yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas
pada ampere, volt, dan ohm saja. Multimeter digital biasanya dipakai pada
penelitian atau kerja-kerja mengukur yang memerlukan kecermatan tinggi, tetapi
sekarang ini banyak juga bengkel-bengkel komputer dan service center yang
memakai multimeter digital. Kekurangannya adalah susah untuk memonitor tegangan
yang tidak stabil. Jadi bila melakukan pengukuran tegangan yang bergerak
naik-turun, sebaiknya menggunakan multimeter analog.
Fungsi dasar
dari Multimeter :
1.
Mengukur tegangan DC
2.
Mengukur tegangan AC
3.
Mengukur kuat arus DC
4.
Mengukur nilai hambatan sebuah resistor
5.
Mengecek hubung-singkat / koneksi
6.
Mengecek transistor
7.
Mengecek kapasitor elektrolit
8.
Mengecek dioda, led dan dioda zener
9.
Mengecek induktor
10.
Mengukur HFE transistor (type tertentu)
11.
Mengukur suhu (type tertentu)
Cara mengukur Arus DC menggunakan multimeter adalah sebagai
berikut:
1.
Atur Selektor pada posisi DCA.
2.
Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar arus yang akan
di cek, misal : arus yang di cek sekitar 100mA maka atur posisi skala di batas
ukur 250mA atau 500mA.
3.
Perhatikan dengan benar batas maksimal kuat arus yang mampu diukur
oleh multimeter karena jika melebihi batas maka fuse (sekring) pada multimeter
akan putus dan multimeter sementara tidak bisa dipakai dan fuse (sekring) harus
diganti dulu.
4.
Pemasangan probe multimeter tidak sama dengan saat pengukuran
tegangan DC dan AC, karena mengukur arus berarti kita memutus salah satu
hubungan catu daya ke beban yang akan dicek arusnya, lalu menjadikan multimeter
sebagai penghubung.
5.
Hubungkan probe multimeter merah pada output tegangan (+) catu
daya dan probe (-) pada input tegangan (+) dari beban/rangkaian yang akan dicek
pemakaian arusnya.
6.
Baca hasil ukur pada multimeter.
Cara mengukur Arus
AC menggunakan multimeter adalah sebagai berikut :
Seperti halnya pada pengukuran
tegangan DC, perkirakan tegangan yang akan diukur, letakkan jangkah pada skala
yang lebih tinggi. Pada umumnya multimeter hanya dapat mengukur tegangan sinus
dengan frekuensi antara 30 Hz - 30 KHz. Hasil pengukuran adalah tegangan
efektif (Veff). Berikut adalah cara melakukan pengukuran tegangan AC
menggunakan multimeter:
1. Atur Selektor pada posisi ACV.
2. Pilih skala batas ukur
berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek, jika tegangan yang di cek
sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50V.
3. Untuk mengukur tegangan yang
tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya
multimeter tidak rusak.
4.
Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang
akan dicek. Pemasangan probe multimeter tidak boleh terbalik antara Positif
dengan Negatif
5.
Baca hasil ukur pada multimeter.
Cara
mengukur tegangan DC menggunakan multimeter adalah sebagai berikut :
1.
Atur Selektor
pada posisi DCV.
2.
Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di
cek, jika tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas
ukur 50V.
3.
Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur
pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak rusak.
4.
Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan
dicek, probe warna merah pada posisi (+) dan probe warna hitam pada titik
(-) tidak boleh terbalik.
5.
Baca hasil ukur pada multimeter.
Cara
mengukur tegangan AC menggunakan multimeter adalah sebagai berikut :
1.
Atur Selektor pada posisi ACV.
2.
Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di
cek, jika tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas
ukur 50V.
3.
Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya
4.
Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan
dicek. Pemasangan probe multimeter boleh terbalik.
5.
Baca hasil ukur pada multimeter.
Cara
mengukur nilai hambatan sebuah resistor menggunakan multimeter :
1. Atur Selektor pada posisi
Ohmmeter.
2.
Pilih skala batas ukur berdasarkan nilai resistor yang akan diukur.
3.
Batas ukur ohmmeter biasanya diawali dengan X (kali), artinya hasil
penunjukkan jarum nantinya dikalikan dengan angka pengali sesuai batas ukur.
4.
Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung resistor boleh terbalik.
5.
Baca hasil ukur pada multimeter, pastikan nilai penunjukan multimeter hampirsama dengan nilai yang ditunjukkan oleh gelang warna resistor
B.
KOMPONEN
ELEKTRONIKA
1. RESISTOR
Resistor
secara umum dibagi menjadi dua jenis, yaitu resistor tetap (fixed resistor) dan
resistor variabel (variabel resistor), tetapi jika hanya disebut resistor saja
maka resistor yang dimaksud adalah resistor tetap (fixed resistor) atau disebut
juga dengan hambatan atau tahanan
BAB II ANALISA DATA
A.
ALAT DAN BAHAN
1. Multimeter
2. Power
Supply
3. Resistor
4. Project Board
5. Jumper
|
1 Buah
1 Buah
3 Buah
1 Buah
Secukupnya
|
Tabel 2.1 Hasil pembacaan resistor
Resistor
|
KODE WARNA
|
TEORI
|
R1
|
COKLAT,HITAM,MERAH,COKLAT
|
1KΩ ±1%
|
R2
|
COKLAT,ABU-ABU,MERAH,EMAS
|
1,8KΩ ±5%
|
R3
|
MERAH,MERAH,MERAH,EMAS
|
2,2KΩ ±5%
|
B.
RANGKAIAN RESISTOR
Lakukan rangkaian seri dan paralel menggunakan
R1,R2,R3!
Liat pembacaan pada AVO, dan bandingkan dengan
teori!
Beserta beri perhitungan!
BAB III KESIMPULAN
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
0 komentar:
Posting Komentar